WELCOME TO THE LITTLE BLOG..

HIMA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

HIMA atau Himpunan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah sebagai wadah mahasiswa dan mahasiswi jurusan PLS FIP UNY menyalurkan keinginan untuk berorganisasi dan menambah pengetahuan tentang jurusan pendidikan luar sekolah

PAGI ATAUKAH SENJA?

Sebuah frame koleksi yang diambil guna proses belajar dan berkarya dalam dunia fotografi

PAUD TARUNA

PAUD merupakan salah satu bidang garapan dalam Pendidikan Luar Sekolah dalam membantu dan membentuk generasi yang berkarakter. Foto diambil pada saat observasi lapangan untuk mata kuliah PAUD

Pelatihan Pembuatan Bros Kerang dan Sulam Benang di Gunungkidul

Life skills, kecakapan masyarakat yang dioptimalkan oleh Pendidikan Luar Sekolah untuk memaksimalkan potensi yg dimiliki. Pelatihan membuat Bros dan Sulam oleh HIMA PLS UNY bekerja sama dengan UKMF MUSIK CAMP FIP UNY di Desa Sawah Lor, Gunungkidul

Smartphone Trend di Indonesia

Smartphone di Indonesia sangat lagi di pasaran, konsumen di Indonesia mempunyai bebrapa faktor memilih smartphone

Selasa, 26 Juni 2012

Hobi

Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang. kata Hobi merupakan sebuah kata serapan dari Bahasa Inggris "Hobby"

Tujuan

Tujuan hobi adalah untuk memenuhi keinginan dan mendapatakan kesenangan . Terdapat berbagai macam jenis hobi seperti mengumpulan sesuatu (Koleksi), membuat, memperbaiki, bermain dan pendidikan dewasa.

http://id.wikipedia.org/wiki/Hobi

Macam-macam Hobi yang sering disukai orang :
- Melukis
- Menari
- Memancing
- Fotografi
- Backpacker
- Menyanyi
- Bermain Musik
dll..



Pendidikan Orang Dewasa

Pendidikan Orang Dewasa
  
Pendididikan Orang Dewasa sejatinya tidak didapatkan di pendidikan formal, namun di pendidikan non formal. Menuntut ilmu adalah hak setiap manusia baik tua maupun muda, begitu pula dengan orang dewasa yang mungkin sudah lanjut usia.

Karakteristik Pendidikan Orang Dewasa
- Memiliki lebih banyak pengalaman hidup.
- Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar. Orang dewasa termotivasi untuk belajar karena ingin memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan berprestasi secara personal, keputusan dan perwujudan diri.
- Banyak peranan dan tanggung jawab yang dimiliki. Menimbulkan persaingan terhadap permintaan waktu antar setiap peranan yang ia miliki. Menyebabkan keterbatasan waktu untuk belajar. Penting bagi pendidik orang dewasa untuk memiliki sensitifitas dan memahami adanya persaingan penggunaan waktu.
- Kurang percaya diri atas kemampuan diri yang mereka miliki untuk belajar kembali. Kepercayaan – kepercayaan yang tidak benar tentang belajar, usia lanjut dan faktor fisik juga dapat meningkatkan ketidakpercayaan diri orang dewasa untuk kembali belajar.
- Pengalaman dan tujuan hidup orang dewasa lebih beragam daripada para pemuda. Dan hal ini dapat dijadikan suatu kekuatan yang positif yang dapat dimanfaatkan melalui pertukaran pengalaman dikalangan pembelajar orang dewasa.
- Makna belajar bagi orang dewasa. Belajar adalah suatu proses mental yang terjadi dalam benak seseorang yang melibatkan kegiatan berfikir. Bagi pendidikan orang dewasa melalui pengalaman-pengalaman belajar makna belajar diberikan.

Beberapa Asumsi Dasar dan Implikasinya -
- Pengalaman, Perbedaan pengalaman yang dimiliki merupakan akibat dari masa mudanya. Seiring berjalannya waktu maka pengalaman yang dimilikinya pun semakin banyak.
Implikasi :
a. Proses belajar lebih ditekankan pada metode yang menyaring pengalaman mereka, seperti melalui diskusi kelompok, metode kasus, metode insiden kritis, simulasi dll. Dengan demikian akan lebih banyak keterlibatan diri pada proses belajar.
b. Penekanan pada proses belajar aplikasi praktis. Untuk memberikan pengenalan konsep baru pengajar memberikan penjelasan melalui pengalaman yang berasal dari pelajar itu sendiri.

- Kesiapan Untuk Belajar, Kesiapan belajar yang dimiliki individu sebagai akibat dari peranan sosial yang dimilikinya. Havinghurts (1953) membagi masa dewasa menjadi tiga, yaitu : masa dewasa awal (18-30 tahun), dewasa madya (30-55 tahun), dewasa akhir (lebih dari 55 tahun). Dan membagi 10 peranan sosial yaitu sebagai pekerja, kawan, orangtua, kepala rumah tangga, anak, warga Negara, anggota organisasi, rekan kerja, anggota keagamaan, pemakai waktu luang.
Implikasi :
a. Urutan kurikulum disusun berdasarkan tugas perkembangan bukan berdasarkan urutan mata pelajaran atau kebutuhan lembaga.
b. Konsep mengenai tugas perkembangan orang dewasa memberikan petunjuk dalam belajar kelompok.

- Orientasi Terhadap Belajar, Orang dewasa cenderung mempunyai perspektif untuk secepatnya mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari. Pendidikan bagi orang dewasa dipandang sebagai suatu proses untuk meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah hidup yang ia hadapi.
Implikasi :
a. pendidik berperan sebagai pemberi bantuan kepada pelajar dewasa bukan sebagai guru yang mengajar materi.
b. Kurikulum POD tidak berorientasi pada mata pelajaran tertentu, tetapi berorientasi pada masalah.
c. Karena orang dewasa berorientasi pada masalah maka pengalaman belajar yang dirancang didasarkan pada masalah dan hal yang menjadi bahan perhatian mereka juga.

Tujuan Pendidikan Orang Dewasa
Houle (1972), menggambarkan enam orientasi yang dipegang oleh pendidik orang dewasa, yaitu :
1. Memusatkan pada tujuan.
2. Memenuhi kebutuhan dan minat.
3. Menyerupai sekolahan.
4. Menguatkan kepemimpinan.
5. Mengembangkan lembaga pendidikan orang dewasa.
6. Meningkatkan informalisasi.


Pertimbangan Filosofis Dalam Pendidikan Orang Dewasa
Berpikir filosofis sangat berguna untuk “Mengetahui prinsip-prinsip apa yang harus atau yang akan dilakukan”. Filsafat berkenaan dengan rangkaian panjang yang berkelanjutan dari common sense manusia disatu pangkal dan akhir cara berpikir filosofis disuatu ujung yang mungkin tak terhingga. Pemikiran filsafat sebagi suatu proses tidak pernah berakhir, sama seperti lifelong education bagi orang dewasa. Kadangkala common sense tidak cukup untuk menjadi penyusun kebijaksanaan pendidikan jangka panjang, maka common sense dalam cara berpikir filosofis perlu untuk diperbaiki dan dijernihkan secara terus menerus, dapat dilakukan dengan pendekatan ilmiah dan pendekatan filosofis.
Pendekatan ilmiah dengan menentukan masalah spesifik pendidikan dan membatasi variable setepat mungkin. Kemudian menentukan hubungan antar variable untuk memperoleh jawaban yang tepat. Kita harus mencegah variable luar lain mempengaruhi hasil penelitian.
Pendekatan filosofis merupakan cara pandang yang kompleks. Yang didapat dari berbagai sumber pemikiran, yaitu common sense, tradisi, ilmu pengetahuan hidup, sosial dan sejarah. Pendekatan ini untuk memecahkan masalah berdimensi luas. Alasan pentingnya berpikir filsafat dalam pendidikan orang dewasa, karena 1) Perlu acuan pertanyaan dalam menetapkan program yang akan datang. 2) Seringkali pendidik merasa hanya menjadi bagian kecil pada suatu lembaga besar, sehingga ia memandang lembaga menjadi sumber acuannya. 3) Perlu landasan pendidikan untuk menilai keterkaitan antar masalah/personal. 4) pendidik perlu melihat keterkaitan antara pendidikan orang dewasa dengna aktifitas masyarakat. 5) berpikir filsafat yang dikembangkan dengan baik dapat menyiapkan pendidik.

Prinsip umum yang berguna bagi pemilihan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan.(Ralph W.Tyler: 1966)
Prinsip pertama,
Pembelajar yang hendak mencapai suatu tujuan belajar haruslah memiliki pengalaman-pengalaman belajar yang juga memberikan kesempatan untuk mempraktikkan bentuk/jenis perilaku yang terkandung dalam tujuan.
Prinsip kedua,
Menekankan agar pengalman-pengalaman belajar dibuat dalam bentuk sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan kepuasan dalam diri pelajar setelah melaksanakan perilaku yang terkandung dalam tujuan pendidikan yang bersangkutan.
Prinsip ketiga,
Berkaitan dengan pengalaman belajar ialah reaksi yang dikehendaki terjadi dalam pengalaman diharapkan sesuai dengan batas pengalaman pelajar tersebut.
Prinsip keempat,
Menekankan bahwa ada banyak pengalaman belajar yang spesifik yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang dikehendaki dan sesuai dengan pengalaman yang dihadapi. Prinsip kelima, bahwa suatu pengalaman belajar biasanya akan menimbulkan beberapa macam hasil.

Prinsip Belajar Untuk Orang Dewasa Menurut Hommonds , terdapat 4 prinsip belajar yang dapat digunakan untuk mempercepat proses perubahan perilaku pelajar, yaitu :
1. Prinsip latihan (praktik), ketika kita telah menerima materi dan melakukan aktifitas yang konkrit dan juga yang tidak nyata seperti aktifitas penggunaan indera, susunan syaraf dan pusat susunan syaraf. Pelajar akan terdorong untuk mengaplikasikan ilmu yang ia terima sebelumnya. Hal ini akan mempercepat perkembangan dan perubahan kualitas pelajar.

2. Prinsip hubungan, Kejadian atau pengalaman dimasa lampau dapat dijadikan pedoman untuk meramalkan akibat atau hasil yang akan mungkin akan terjadi dari suatu proses. Menghubungkan pengalaman baru dengan pengalaman terdahulu.

3. Prinsip akibat, Dalam pendidikan orang dewasa, emosi, perasaan, lingkungan belajar, hingga pendidik yang memberikan materi sangat mempengaruhi keberhasilan atau tidak tercapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu, sangat diperlukan pendidik yang peka terhadap kepuasan pelajar yang berkaitan dengan segala hal yang berkaitan dengan proses belajar pendidikan orang dewasa. Dengan adanya kepuasan diharapkan pelajar dapat mencapai keberhasilan dan tujuan pembelajaran.

4. Prinsip kesiapan, Kesiapan diri pelajar akan menentukan manfaat yang dapat diperoleh dari proses belajar. Baik fisik maupun mental pembelajar sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Dengan adanya kesiapan mental dan fisik diharapkan pelajar dapat mencurahkan seluruh perhatiannya pada materi yang sedang dihadapi. Dengan demikian diharapkan, pelajar dapat memaksimalkan usaha pencapaian dan dapat mengatasi rintangan belajar, agar dapat berprestasi.

Smartphone di Indonesia

Telepon cerdas (smartphone) adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti telepon cerdas. Bagi beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, telepon cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik (baik sebagaimana jadi maupun dihubung keluar) dan penyambung VGA. Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon.
Pertumbuhan permintaan akan alat canggih yang mudah dibawa kemana-mana membuat kemajuan besar dalam pemroses, ngingatan, layar dan sistem operasi yang di luar dari jalur telepon genggam sejak beberapa tahun ini. http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_cerdas

Di indonesia hingga tahun 2012 ini angka penjualan smartphone di pasar semakin meningkat. Smartphone yang diminati di Indonesia semacam produk Iphone, Android dan Blackberry. Smartphone tersebut terus berinovasi semaksimal mungkin untuk menarik minat konsumen agar melihat produk mereka merupakan produk yang terbaik. Model, sistem dan aplikasi sekarang ini sangat diperhatikan oleh para konsumen, terutama konsumen di Indonesia. Di samping itu, konsumen indonesia di lapangan sendiri memilih memberi smartphone untuk beberapa alasan, yaitu 1) memang membutuhkan handphone yang canggih untuk kebutuhannya 2) untuk berbisnis 3) menyukai model dan featurednya 4) untuk meningkatkan prestige (harga diri) 5) mengikuti trend dan masih banyak yang lainnya.

HIMA PLS FIP UNY Memberikan Pelatihan Pembuatan Bros dari Kerang dan Benang Sulam kepada Masyarakat dusun Sawah Lor, Gunung Kidul

Minggu, 3 Juni 2012. HIMA PLS FIP Universitas Negeri Yogyakarta menghadiri undangan dari salah satu UKMF di Fakultas Ilmu Pendidikan yaitu UKMF Music CAMP. Pada saat itu UKMF Music CAMP mengadakan program pengabdian masyarakat dengan nama kegiatan Achivement Motivation Training (AMT) untuk warga dusun Sawah Lor, desa Playen, Gunung Kidul, Yogyakarta.

Kami dari HIMA PLS FIP UNY dimintai kerjasamanya dalam memberikan pelatihan kepada ibu-ibu dusun Sawah Lor. Pelatihan yang kami berikan yaitu pembuatan bros yang berbahan kerang serta benang sulam. Novita, Vita, Adit, Kholisa, Rela, Ajeng merupakam mahasiswa dari PLS FIP UNY yang sangat takjub kepada masyarakat dusun Sawah Lor yang sangat antusias dalam mengikuti pelatihannya. Pelatian pembuatan bros ini dihadiri lebih dari 50 ibu-ibu yang berasal dari enam RT di dusun Sawah Lor.

Mbah Gambreng (60), dukun bayi dusun Sawah Lor yang sangat berbakat sekali menyanyi campursari dengan judul Caping Gunung dengan suara cengkokan khasnya bersemangat sekali ikut serta dalam pelatihan pembuatan bros berbahan kerang. Sesaat berbincang-bincang dengan saya yang berasal dari daerah kaki gunung Sumbing-Sindoro (Temanggung), simbah ingin sekali rasanya untuk bisa berkunjung ke tempat wisata Dieng, Jawa Tengah. Simbah mewakili ibu-ibu dusun Sawah Lor untuk mengucapkan terimakasih kepada kami yang telah bersedia untuk mengunjungi dusun Sawah Lor dan memberikan sedikit pelatihan.
Terimakasih Mbah Gambreng, Masyarakat dusun Sawah Lor, dan UKMF Music kita tercinta CAMP yang memberikan kami (HIMA PLS FIP UNY) utuk bisa turut mengabdi bersama kalian.
semoga sukses selalu buat kita semua. amin..

PLS SOLID SEMAKIN JAYA !!! :)

Sumber :  http://berbagiilmuyok.blogspot.com/2012/06/hima-pls-fip-uny-memberikan-pelatihan.html#more

Minggu, 24 Juni 2012

Pendidikan Multikultural

Pendidikan multikultural adalah merupakan suatu wacana yang lintas batas, karena terkait dengan masalah-masalah keadilan sosial (social justice), demokarasi dan hak asasi manusia[1]. Azyumardi azra mendefinisikan pendidikan multikultural sebagai pendidikan untuk atau tentang keragaman kebudayaan dalam merespon perubahan demografi dan kultur lingkungan masyarakat tertentu atau bahkan demi secara keseluruhan[2]. Prudence Crandall mengemukakan bahwa pendidikan multikultural adalah pendidikan yang memperhatikan secara sungguh-sungguh terhadap latar belakang peserta didik baik dari aspek keragaman suku (etnis), ras, agama (aliran kepercayaam) dan budaya (kultur). Secara lebih singkat Andersen dan Custer (1994) mengatakan bahwa pendidikan multikultural adalah pedidikan mengenai keragaman budaya.[3] Sedangkan Musa Asy’ari juga menyatakan bahwa  pendidikan multikultural adalah proses penanaman cara hidup menghormati, tulus, dan toleran terhadap keanekaragaman budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat plural[4]

Sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2012/01/31/pengertian-pendidikan-multikultural/

Sabtu, 23 Juni 2012

Lagi lagi kecelakaan karena pos jembatan timbang



Minggu, 24 Juni 2012 sekitar pukul 07.30 WIB lagi lagi terjadi kecelakaan di jalan Magelang KM 20 bertepat di daerah Salam perbatasan antara Jogja - Magelang. Kecelakaan tersebut dialami oleh 3 kendaraan, yaitu Truck tronton, truck biasa (hijau) dan sebuah sepeda motor. Kronologi kejadian kurang lebih sebagai berikut : Truck tronton hendak menyeberang masuk ke pos penimbangan kendaraan bermuatan (di seberah jalan) yang datang dari arah Jogjakarta, kemudian dari arah yang sama truck hijau berplat H tersebut menambrak dari belakang, namun sopir sepertinya sempat banting setir ke arah kiri dan mengenai sebuah sepeda motor. Untungnya pengguna sepeda motor tidak terluka, namun sopir truck hijau tergencet dan beberapa saat terperangkap dalam truck dan ditolong oleh warga sekitar namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Ironisnya Petugas DLLJR yang menjaga pos penimbangan tidak ada yang keluar untuk membantu proses evakuasi. Itu salah satu penyebab masyarakat geram dengan adanya pos jembatan timbang tersebut, seakan petugas acuh.
Kejadian seperti itu tidak hanya terjadi sekali, namun telah terjadi banyak kecelakaan dan nyawa melayang di sekitar tempat ini yang disebabkan oleh kendaraan bermuatan yang menyeberang untuk masuk ke dalam pos. Warga juga pernah memberi kritikan dan pendapat untuk membuka pos penimbangan untuk satu jalur saja atau bahkan ditutup saja karena membuat warga sekitar takut, namun pendapat warga tak dihiraukan dan tetap membuka pos dengan 2 jalur.

pagi atau senja ?

pagi atau senja ??

embun atau air?


akan jatuhkah?
hijau atau kuning?

"Levitasi" cara unik berbicara dengan foto

Banyak cara mengungkapkan apa yang dilihat dengan cara mengambil gambar kejadian. Levitasi merupakan salah satu Komunitas Fotografi Levitasi Indonesia yang terinspirasi oleh foto-foto levitasi Natsumi Hayashi di http://yowayowacamera.com
nih framenya..


Levitasi, mengambil gambar seolah melayang di udara, unik dan menarik. informasi selengkapnya dapat dilihat dalam >>>>

http://levitasihore.net/  
selamat mencoba :)

Sebentuk Arti Yang Kau Cari

Bukankah ada yang nampak berbeda malam ini?
Pada angin yang menghembuskan hawa dingin..
Sedang sepi kian merupa sunyi yang lengang
Maka biarkan aku bertanya padamu
Inikah yang kemudian menyalangkan matamu??
Menjegalmu hingga kau urung merebah-memejam dalam malam?
Mengapa tak kau ceritakan padaku?
Atau ada sesoal yang lain?
Tentang gundah yang mengusik relung batin
Memaksa resah mengintip dari balik tirai rasamu
Hingga membuncah dan inginkan tercurah
Maka, biarlah kau dekat di sini
Bersamaku, meski sekedar berbincang tanpa arti,
Biar kita bersamaan mengkidungkan mantra doa 
Lalu kita lesapkan jauh ke langit ke tujuh

Sudahlah.. Dekat sini padaku
Tak usah kau cabik mega-mega
Sebab langit takkan indah tanpanya
Usah kau menyerapah keadaan
Biarlah semua wajar adanya
Dan kita masih terus bersama 
Melayangkan mantra doa
Agar sirna segenap gelana
Agar terurai sebentuk arti yang kau cari

-w

Tentang Pelangi dan Senja

Hey, lihatlah pada lengkung langit di atas sana
Wewarna pelangi membias indah
Dekat Sini...
Biar kita ikut melukis warna kita si setiap lengkungnya,
Lalu biarkan tujuh bidadari turun dari atasnya,
Bermandian di tepi telaga sembari berjelaga
Arrrgggghh !!
Sayang hari telah senja
Takkan ada pelangi jika langit menyenja
Biar kau dekat di sini, bersama menunggu pelangi di batas hari..

-w

Jumat, 22 Juni 2012

Belajar Tanpa Sekolah dengan Pendidikan Luar Sekolah

BELAJAR TANPA SEKOLAH
Mari kita buka mata. Ini nyata, hanya di Indonesia. Negara yang birokrasinya super lama. Negara yang penduduk miskinnya makin banyak. Negara yang orang bunuh dirinya rata-rata lima orang setiap harinya. Negara yang kriminalitas dan tindakan asusila mulai merambah kemana-mana. Negara yang, padahal belum maju, tapi mulai memundur. Ini Indonesia.
Indonesia, dari segala aspek, ekonomi, politik, sosial, budaya, hankam, dan yang lainnya, memiliki banyak masalah. Masalah ini disebabkan oleh dua hal besar, kelemahan sistem dan kelemahan manusianya. Tapi dua hal ini bisa kita kerucutkan lagi menjadi satu masalah: kelemahan manusia, karena sistem juga di buat manusia. Kelemahan-kelemahan manusia ini adalah hasil dari akumulasi kesalahan sebuah sistem pada satu aspek kehidupan yaitu  pendidikan. Masalah utama kita adalah lemahnya sistem pendidikan.
Terdapat satu tawaran dunia yang mulai maju akhir-akhir ini meskipun sebenarnya telah lebih dulu lahirnya. Pendidikan non-formal menjadi satu dari banyak solusi dari permasalahan pokok di atas. Tawaran-tawaran Pendidikan non-formal ini ternyata telah terbukti turut memberi kontribusi pada negara sebagai langkah solutif.
Diadakannya jurusan Pendidikan Nonformal pada perkuliahan di Tanah air, ini menjadi tapak awal perjuangan pendidikan nonformal. Pendidikan nonformal yang selanjutnya disebut pendidikan luar sekolah inilah yang menjadi minat bagi mereka yang terbilang pandai mencari peluang untuk dapat diterima pada Universitas/ Perguruan Tinggi, disebabkan peminat dan kuota yang sangat minim. Ini mungkin   terjadi hanya pada beberapa mahasiswa. Beberapa dari mereka lainnya telah mempunyai motivasi dari orang-orang terdekat yang boleh dikata telah mengerti apa itu pendidikan luar sekolah.
Terlepas dari latar belakang apapun mahasiswa bisa berada pada jurusan itu, mereka mempunyai tantangan yang sangat berat. Akal dan mental mereka akan dikejjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan dadri mereka-mereka yang kurang tahu atau bahkan tidak tahu sama sekali mengenai PLS. Berat memang, namun tak harus menunggu 3 atau 4 tahun untuk dapat mennjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Di perkuliahan PLS-lah mereka akan tahu.
Mahasiswa-mahasiswa PLS inilah yang akan digembleng untuk menjadi Pemberdaya Masyarakat, merekalah yang akan merangkul kaum-kaum lapisan menengah ke bawah yang selama ini kurang dipandang dengan dua bola mata penuh, mereka jugalah yang akan menciptakan banyak pekerja bukan pengemis lowongan pekerjaan.
Harapan terbesar dari penulis pribadi adalah sebuah keberhasilan dalam merelasikan tiga unsur vital demi terciptanya kesejahteraan yang diimpikan. Tiga unsur itu yakni manajer, warga belajar dan pemilik dana. Hal itu dapat dikatakan sebagai inti dari program Pendidikan Luar Sekolah. Meskipun butuh usaha besar untuk hal itu, penulis menilai itu sebagai impian bukan mimpi.
Sebuah konsep yang ingin sekali penulis tawarkan adalah konsep mengenai perangkulan kaum-kaum kurang beruntung pada umumnya dan anak-anak korban eksploitasi pada khususnya pada rangkulan edukasi dunia. Mereka   anak-anak yang terpaksa hidup di keliling sampah dan mereka yang semata-mata terjerumus dalam gank-gank yang kurang berorientasi positif pada kehidupan. Siapa yang akan merangkul mereka ? PLS bisa! Sangat bisa !
Konsep itu berupa kesatuan kegiatan yang akan menjadi tempat mereka belajar, berlatih, dan menngembangkan diri demi tercapainya tujuan hidup mereka masing-masing. Penulis di dalam hal ini akanm membawa sebuah kalimat yang berkarakter atau lebih dikenal dengan slogan yaitu “BELAJAR TANPA SEKOLAH . Sungguh inilah impian penulis sebagai mahasiswa PLS UNNES 2010. Konsep ini nantinya akan sangat membutuhkan stake holders yang tak sedikit. Penulis perlu memilih mitra yang suitable (cocok) untuk konsep program tersebut.
“BELAJAR TANPA SEKOLAH , penulis inginkan karena kosakata sekolah rupanya kian membuat jarak bagi dua kaum penikmat dan kaum melarat. Sekolah dijadikan sebagai kebanggaan yang dapat dikiaskan bahwa “pendidikan hanya dinikmati oleh mereka kaum ekonomi baik/ kaum konglomerat . Kaum konglomerat terus bersekolah dengan segudang uangnya sedang kaum melarat terus meratap menatap mimpi dengan segudang bebannya. Terlepas dari kata “sekolah  penulis ingin mereka belajar artinya mereka belajar tanpa bersekolah.
“BELAJAR TANPA SEKOLAH , ini merupakan kesatuan kegiatan yang diharapkan dapat dinikmati oleh seluruh mereka yang tergolong kurang beruntung. Dengan pendekatan-pendekatan progresiv tentunya konsep ini tidak mustahil untuk diwujudkan. Keterlibatan Negara dalam hal inipun sangat dibutuhkan untuk dapat bersama memberikan inspirasi dalam pengembangan “BELAJAR TANPA SEKOLAH  ini.
Follow up dari harapan awal tadi adalah terwujudnya tenga-tenaga trampil terdidik yang mumpuni / mampu untuk mengembangkan ketrampilannya pada masyarakat luas. Seiring itu mereka akan menuju pada penciptaan lapangan kerja sehingga mengurangi angka pengemis lowongan kerja di Tanah air.
Ini merupakan satu dari banyak impian mahasiswa PLS UNNES 2010.
BERSAMA MENGGAPAI CITA, PLS BERJAYA!
Nama DEWI ERNI LOGANANTA
Email dwlogananta4@gmail.com
Asal Insatansi/Univ UNNES
NO HP o85640165499
.sekolah.belajar.kemiskinan di indonesia.gambar belajar.slogan sekolah impian.beberapa kelemahan manusia dan solusinya.makala comonity imadiklus.makalah komunitas imadiklus.makalah tentang lemahnya infrastruktur sekolah dasar.makalah tentang pengangguran dan kemiskinan di indonesia.

http://www.imadiklus.com/2010/11/belajar-tanpa-sekolah.html

IMADIKLUS

Pendidikan Luar Sekolah sebagai jurusan yang berkecimpung dalam dunia pendidikan kemasyarakatan tersebar di seluruh wilayah di indonesia baik di universitas-universitas negeri maupun swasta. Mahasiswa-mahasiswi jurusan pendidikan luar sekolah se indonesia beberapa tahun terakhir ini mempunyai himpunan atau ikatan mahasiswa luar sekolah se-indonesia yang digunakan untuk bertuar pikiran, pendapat dan aspirasi mereka.
Silahkan kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut :)

http://www.imadiklus.com/

CAMPVERSARY #9

Hari lahir tak hanya dimiliki oleh manusia maupun makhluk hidup, namun sebuah organisasi pun mempunyai hari lahir seperti UKMF Musik CAMP FIP UNY. UKMF yang berkecimpung di dunia music dan entertainment mahasiswa ini berulang tahun yang ke Sembilan. Angka 9 adalah angka yang relaif sangat muda dalam meniti sebuah eksistensinya di dunia organisasi kemahasiswaan yang perlu terus maju dan berkembang menuju tahun-tahun berikutnya dengan tegap. Acara perayaan ulang tahun UKMF Musik ini diselenggarakan pada tanggal 22 Maret yang lalu. Acara ini merupakan sebuah proker tahunan yang dimiliki oleh UKMF Musik CAMP yang pada kesempatan kali ini bertempat di halaman ormawa FIP dengan tema “Never Dies” dan diketuai oleh Ryna, staff divisi organisasi. Perayaan ulang tahun ini dimulai pukul 17.00 WIB dan berakhir pukul 23.30 WIB. Acara ini berlangsung cukup meriah dan dihadiri oleh para tamu undangan yaitu WD3, Dosen Pembina, beberapa organisasi music di lingkungan UNY dan termasuk pemenang Festival Band SMA yang pernah diadakan oleh UKMF CAMP bulan desember lalu, mantan-mantan ketua CAMP dan kawan-kawan yang setia serta menyayangi CAMP hingga saat ini. Beberapa band naungan CAMP dan band undangan mengisi acara ulang tahun ini. Best moment kali ini adalah make a wish dari mantan-mantan ketua CAMP kemudian tiup lilin dan diner bareng dengan menu nasi kuning. “Tujuannya yang pertama yang jelas memperingati, merayakan hari ulang tahun, yang kedua setiap moment ultah itu dimanfaatkan kesempatan untuk berkumpul semua anggota CAMP dari angkatan awal 2002 hingga sekarang, jadi itu tu buat momentnya. Moment berkumpul bersama semua anggota CAMP.” Ujar Muthia Umi selaku ketua CAMP periode ini. Dia berharap dengan adanya CAMPVERSARY#9 bisa memberikan arti kepemilikan akan CAMP terutama bagi kawan-kawan anggota baru dan untuk para kawan-kawan anggota lama harapannya agar bisa mengenang kembali kenangan yang ada di CAMP, syukur-syukur dapat ikut berkarya bersama

HIMA PAUD FIP UNY PUNYA GAWE

6 Mei 2012 HIMA PG PAUD mempunyai sebuah acara yang menjadi puncak dari serangkaian acara Pekan Olahraga dan Seni yang telah dilaksanakan beberapa hari sebelumnya, yaitu dimulai pada tanggal 1 Mei dan berakhir hingga 5 Mei 2012. Acara Minggu ini merupakan acara simbolis atau pengumuman pemenang yang dikemas dalam sebuah acara pensi tetapi lebih diarahkan ke music akustik. Agenda kegiatan pensi pada hari itu terdapat penampilan akustik dari HIMA PLS, HIMA PLB dan CAMP, karawitan dari mahasiswi PAUD, stand up comedy, kewirausahaan dari HIMA PAUD dan band bintang tamu.
            “PORSENI kali ini mengangkat mayoritas cewek di HIMA PAUD yaitu Female Sport. Kami ingin mencari tema yang tidak melulu tentang pendidikan”, ujar Bella sebagai perwakilan ketua kegiatan yang pada saat itu tidak bisa hadir. Awalnya acara ini bertujuan mencari jaringan, mencari rekan lebih banyak lagi agar persahabatan di lingkungan Kampus Bantul lebih erat, namun ternyata antusias dari Kampus Pusat dan Mandala juga besar untuk memeriahkan acara tersebut. Selain itu acara Porseni ini juga mencari potensi-potensi terpendam dari olahraga dan seni mahasiswi FIP. Porseni ala PG PAUD ini diikuti oleh 8 tim basket, 25 badmintoon tunggal, dan 12 tim futsal

Pemberdayaan

Pedidikan Luar Sekolah sebagai pendidikan masyarakat berupaya mengoptimalkan daya guna masyarakat dengan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan.
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri[1]. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi.
Suatu usaha hanya berhasil dinilai sebagai "pemberdayaan masyarakat" apabila kelompok komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau dikenal juga sebagai subyek. Disini subyek merupakan motor penggerak, dan bukan penerima manfaat (bahasa Inggris: beneficiaries) atau obyek saja.
Pemberdayaan Perempuan adalah upaya memberikan kesempatan kepada perempuan memperoleh akses dan control terhadap sumber daya, ekonomi, politik, social, budaya, agar perempuan dapat mengatur diri dan meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah, sehingga mampu membangun kemampuan dan konsep diri.

Antusias Siswa Menyambut Presiden SBY

Magelang, 26 Mei 2012 pukul 06.00 WIB tak seperti biasanya, sejumlah murid sekolah dasar dan sekolah menengah di daerah desa Salam, kecamatan Salam, Kabupaten Magelang terlihat berkerumun di sekitar Jalan Raya Magelang KM.20 untuk menyambut kedantangan Presiden SBY dan rombongan menghadiri acara International Hash House Harrier 2012 di Borobudur.
Antusias siswa sangat tinggi untuk menyambut kedatangan beliau walau mungkin hanya akan memberi sapa dengan lambaian tangan dari dalam mobil dinasnya.
Dengan bimbingan guru, mereka sabar menunggu kedatangan presiden dan rombongan hingga sekitar pukul 08.00 WIB dengan membawa bendera merah putih sebagai tanda penyambutan.